JARANAN
Salah satu budaya
Banyuwangi adalah jaranan.
Jaranan adalah tarian
tradisional yang dimainkan
di halaman terbuka, dan
berhubungan dengan hal
mistis.
Pada suatu hari,
Andi, Riko, dan
Bagus akan melihat
jaranan di kampung
sebelah pada hari
Minggu. Andi berencana untuk
melihat jaranan bersama teman-temannya.
”Bagaimana kalau nanti
kita pulang sekolah
lihat pagelaran jaranan
di kampung sebelah?”
”Baiklah aku setuju
dengan pendapatmu.”
”Aku ikut lah
dengan kalian.”
Pada hari Minggu,
Andi, Riko, dan
Bagus menuju tempat
jaranan itu diadakan. Mereka pergi
naik sepeda. Sesampainya
mereka menunggu di
perbatasan kampung. Kemudian
muncullah sekelompok teman
kelas mereka. Lalu,
mereka pergi menuju
jaranan tersebut.
Sesampainya disana mereka
berkumpul untuk menentukan
tempat parkir. Andi menemukan tempat yang pas untuk parkir
sepedah mereka. Andi pun memberitahu teman-temannya.
“Teman, bagaimana kalau
sepeda kita di parkir disini aja?”
”Oke lah. Tapi, aman nggak
disini?”
“Aman kok. Tenang aja.”
Kemudian mereka mulai menaruh sepedannya disana. Mereka berjalan
bersama- bersama menuju jaranan.
Ternyata di tempat
jaranan banyak sekali
orang-orang yang melihat
jaranan dan sangat lah ramai.
Pagelaran Jaranan pun dimulai.
Orang – orang bersorak gembira.
Andi, Riko, dan Bagus
melihat pagelaran itu dengan senang.
Mereka sangat menikmati
pagelaran jaranan tersebut.
Andi sangat menyukai budaya
Banyuwangi. Karena budaya
Banyuwangi memiliki ciri
khas yang sangat
indah. Setelah tari jaranan
pertama selesai, Andi mengajak
Riko dan Bagus untuk membeli minuman.
”Teman, ayo kita
pergi beli minuman? Aku haus nih!”
”Iya, aku juga
haus.”
Kemudian mereka langsung
pergi menuju penjual minuman.
Mereka beristirahat sebentar
di teras toko.
Kemudian mereka langsung
menuju tempat jaranan.
Jaranan ke dua pemainnya
adalah kebo – keboan. Kebo – keboan
adalah tarian yang
sangat digemari oleh
anak – anak. Karena kebo – keboan
bisa mengajak anak – anak
untuk mengikuti tariannya.
Andi, Riko, dan
Bagus sangat suka
dengan tarian kebo – keboan. Mereka pun
juga mengikuti tariannya
yang sangat khas
tersebut.
Selanjutnya muncul tarian
orang kesurupan. Tarian
tersebut digunakan untuk
mendapatkan perhatian dari
anak – anak agar mereka
merasakan ketakutan. Ada
juga beberapa anak
mengejek orang kesurupan
tersebut agar orang
kesurupan tadi mengejar
anak yang mengejeknya.
Jam menunjukkan pukul 4.
Saatnya jaranan tersebut
selesai. Andi, Riko, dan
Bagus mulai pulang
kerumah masing – masing.
Pada saat di
perjalanan, Andi, Riko, dan
Bagus bergurau sampai
mereka tertawa terbahak-bahak. Saat Riko menyebrang jalan, suatu ketika
sepeda Riko ditabrak
oleh mobil. Riko
mengalami sakit parah
pada kakinya karena
terkena hantaman mobil bagian
depan. Andi dan Bagus pun
menyelamatkan Riko.
“Riko!” Teriak Andi dan Bagus
bersamaan.
“Gus, Riko kecelakaan. Kita harus tolong dia.”
“Iya. Ayo Ndi”Dia mengalami kecelakaan
di jalan itu”. Andi
dengan persasaan kaget. Lalu
Bagus berkata “waduh, ayo Di
kita tolong Riko”.
Andi dan Bagus
pun segera menolong
Riko. “Bagaimana kamu kok
bisa kecelakaan begini
Ko?” ujar Andi sambil memindahkan Riko
ke pinggir jalan. Kemudian Riko
berkata “aku nggak tau
Di. Pas aku menyebrang
jalan dari arah
belakang ada sebuah
mobil dengan kecepatan
di atas 40 Km/jam”.
“untunglah kamu masih
selamat Ko” ujar Bagus. Tak lama
lagi orang yang
mengemudi mobil tersebut
turun dari mobilnya
lalu menghampiri Riko
dan teman – temannya. Dia berkata
“maafkan bapak ya
nak. Ini kesalahan Bapak
karena Bapak mengemudi
sambil menelfon orang. Jadi
Bapak terpaksa menabrak
kamu nak. Sekali maafkan
Bapak ya.”. “ya
Pak. Besok – besok bapak
saat mengemudi harus
fokus pada jalan.
Agar tidak menabrak
orang Pak.” Ujar Riko
dengan tenang.
Kemudian pengemudi mobil
tersebut berterima kasih
kepada anak tersebut
dan berkata “trimakasih ya nak,
atas saran kamu
bapak sekarang harus
fokus saat mengemudi. Nak, bagaimana kalau
kamu akan aku
bawa ke rumah
sakit agar kaki
kamu sembuh?”. Kemudian
Riko menjawab “baiklah pak.
Tapi bagaimana dengan
teman – teman saya?’’. Lalu
pengemudi berkata ”teman –
teman mu
boleh ikut ke rumah
sakit untuk menjaga
kamu agar kamu
tidak kesepian”
Lalu mobil itu
pun berangkat ke rumah sakit.
Sekitar 30 menit, mobil
itu sudah sampai
di rumah sakit.
Riko pun segera
diobati karena lukanya
yang parah. Tugas
Bagus dan Andi
adalah menghubungi orang
tua Riko. Setelah
dihubungi, orang tua
Riko pun datang ke
rumah sakit. Melihat
keadaannya ibunya Riko
pun menangis karena
melihat anaknya yang
lukanya sangat parah.
Pengemudi mobil pun
bertanggung – jawab atas kecelakaan
tersebut.
Sudah 1 bulan
Riko berada rumah
sakit. Saat itu
luka dari Riko hampir
memasuki masa sembuh.
Riko pun segera
pulang karena sudah
ditunggu – tunggu oleh teman – temannya di
rumah. Riko pulang
diantar oleh pengemudi
mobil yang waktu
itu menabrakkanya.
Sesampainya di rumah, Riko
sangat senang melihat
kembali teman – temannya. Dan
saat itu Riko
pun mulai untuk
belajar di sekolah.
Andi, Riko, dan
Bagus pun merasa
senang karena mereka
dapat bertemu kembali.
Mereka juga sangat
bahagia karena bisa melihat pagelaran
jaranan dari budaya
asli Banyuwangi.
The End
Cukup Sekian!!
Salam Naga-sama!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar